KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, hidayah, serta
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan Pada
ibu hamil Patologi, yang berjudul “ ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI,
DAN ANAK BALITA“
ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan
Asuhan Kebidanan neonatus
pada semester IV. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan maupun pengetahuan
serta dijadikan dasar dalam menuntut ilmu bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Yogyakarta, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
A. LATAR BELAKANG
SIDS atau Sindroma
Kematian Bayi Mendadak merupakan penyebab kematian yang paling sering ditemukan
pada bayi yang berusia 2minggu sampai satu tahun. 3 dari 2000 SIDS dan hampir
selalu ketika mereka sedang tidur.Kebanyakan SIDS terjadi pada usia 2-4 bulan dan
terjadi diseluruh dunia. Pada kasus yang khas seorang bayi berusia 2-3 bulan
yang tampak sehat, ditidurkan tanpa kecurigaan bahwa segala sesuatunya diluar
keadaan yang biasa, beberapa waktu kemudian bayi ditemukan meninggal, dan
outopsi konvensional gagal menemukan penyebab kematian. Telah diungkapkan bahwa
bayi tampak sehat sebelum meniggal, tetapi riwayat perinatal yang lebih rinci
serta pemeriksaan intensif fungsi kardiorespiratorik dan neorologik
menghasilkan bukti-bukti bahwa anak tidak berada dalam keadaan yang normal
sebelumnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Mengacu pada latar belakang yang telah diiuraikan
diatas, maka asuhan kebidanan sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah neonatus dan penanganannya.
C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan
ilmu pengetahuan dan sebagai lahan pertimbagan dalam pengembagan asuhan pada
kasus Sindrom Kematian Bayi Mendadak.
D. MANFAAT PENULISAN
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bayi dengan Sindrom Kematian Bayi Mendadak dengan mengetahui isi
makalah dan dengan mendalami menajeman kebidanan.
E.
BAB II
1. Pengertian
SIDS terjadi pada
bayi sehat pada saat ditidurkan tiba-tiba ditemukan meninggal beberapa jam
kemudian. SIDS terjadi kurang lebih 4 dari 1000 kelahiran hidup, insidens
puncak dari SIDS pada bayi usia 2 minggu dan 1 tahun. (Fauziah, 2012)
Kematian
bayi mendadak tidak terduga dan dengan alasan yang tetap tidak jelas, bahkan setelah otopsi, merupakan salah satu kematian paling utama pada tahun
pertama kehidupan setelah masa neonatus. Peristiwa ini menggambarkan sindroma bayi mati mendadak
(SIDS =sudden infant death syndrome). Pada kasus yang khas seorang bayi rusia
2-3 bulan yang tampak sehat, di tidurkan tanpa kecurigaan bahwa segala sesuatunya di
luar keadaan yang biasa. beberapa
waktu kemudian
bayi di temukan meninggal, dan otopsi konvensional gagal menemukan penyebab
kematian. Telah di ungkapkan bahwa bayi tampak
sehat sebelum meninggal, tetapi
riwayat perinatal yang lebih rinci serta pemeriksaan intensif fungsi kardiorespiratorik dan neurologik
menghasilkan bukti-bukti bahwa anak tidak berada dalam keadaan yang normal sebelumnya.
2. Patologi
Diantara
berbagai temuan yang telah dilaporkan pada bayi-bayi yang meninggal karena SIDS
bahwa pertambahan otot polos arteri paru-paru merupakan hal terpenting. Keadaan ini tidak saja melibatkan
dinding muscular arteri pulmonalis yang besar, tetapi meluas ke pembuluh-pembuluh kecil
didekat alveoli. Temuan ini dianggap sebagai bukti
tidak langsung bahwa bayi-bayi dengan SIDS mengalami hipoksia kronik yang
menetap. Walawpun demikian, tidak ditemukan bukti langsung hipoksia ini. Banyak korban SIDS mengalami retardasi pertumbuhan fisik pascanatal.
3. Patogenesis
Kebingungan
mengenai patogenesis SIDS mungkin mencerminkan besarnya perbedaan penelitian dalam mencari abnormalitas spesifik setelah kelahiran. Lebih lanjut, SIDS tampaknya mempunyai beberapa
etiologi dan beberapa kondisi langka yang dapat berwujud seperti SIDS. Misalnya, apnea saat tidur
yang memanjang pada masa bayi yang telah diasosiasikan dengan suatu lesi desak
ruang (astrositoma lobus temporalis kiri), anomaly SSP congenital (tidak ada korpus kalosum), dan dengan disfungsi neuromuscular
yang menyertai botulismus infantil. Kematian mendadak juga telah disebabkan cincin
vascular, biasanya didahului oleh tanda tanda obstruksi saluran nafas atas.
4. Factor-faktor yang mungkin menyebabkan bayi mati mendadak
Jeda pernafasan karena Apnea dan
sianosis yang lama selama tidur telah diobservasi pada dua bayi yang kemudian
dianggap meninggal karena SIDS dan telah diamati pula adanya obstruksi saluran
nafas bagian atas dengan jeda pernafasan serta bradikardia yang lama pada
bayi-bayi dengan SIDS abortif. Walaupun demikian masih belum pasti apakah apnea
sentral atau apnea obstruktif yang lebih penting daalam terjadinya SIDS
Cacat batang otak karena sedikitnya
2 kepingan bukti telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi dengan SIDS memiliki
abnormalitas pada susunan saraf pusat.
Fungsi saluran nafas atas yang
abnormal, berdasarkan pada perkembangan dan anatomi, maka bayi yang muda
dianggap beresiko tinggi terhadap saluran pernafasan bagian atas, apakah
keadaan ini terjadi pada SIDS masih belum di ketahui.
Reflek saluran nafas yang
hiperreaktif karena masuknya sejumlah cairan ke dalam laring dapat merangsang
timbulnya reflek ini dan di duga menimblkan apnea, maka di berikan perhatian
yang cukup besar akan kemungkinan reflek gasoesofagus dan aspirasi sebagai
mekanisme primer terjadinya SIDS pada beberapa bayi.
Abnormalitas jantung, beberapa ahli mengajukan
adanya ketidakstabilan pada jantung muda, tetapi tidak mendapatkan bukti yang
meyakinkan saa ini untuk menunjukan bahwa aritmia jantung memainkan perana pada
SIDS.
5. Temuan-temuan pada bayi yang kemudian meninggal dunia
Beberapa
bayi yang kemudian meninggal karena SIDS telah di pelajari sebelum meninggal.
Seorang bayi mempunyai suara tangisan yang bernada tinggi, lebih lemah dari
tangisan normal. Yang lain mengalami takikardia dengan variasi dari denyut ke
denyut yang kurang normal. Bayi yang lain lagi memperlihatkan frekuensi
pernafasan serta penurunan insiden apnea. Dan yang terakhir, seorang bayi
labilitas yang lebih tinggi dari normal serta stabilisasi denyut jantung yang lebih buruk.
6. Temuan-temuan pada bayi dengan risiko tinggi SIDS
Saudara
sekandung dari bayi dengan SIDS menurut peneliti :
°
Sekelompok
bayi yang merupakan saudara kandung dari bayi-bayi dengan SIDS di jumpai dengan
insiden yang meninggi, serta dengan pernafasan periodic yang lebih lama pada
saat tidur bila di bandingkan kelompok control atau bayi normal.
°
Peningkatan
frekuensi pernafasan dan penurunan insidens jeda pernafasan selama tidur
diantara saudara sekandungbayi-bayi dengan SIDS; sampai jeda yang panjang (
lebih dari sepuluh detik ), kelompok terakhir ini tidak dapat dibedakan dari
bayi-bayi yang normal.
Bayi-bayi
dengan SIDS abortif atau hampir hilang :
Pada suatu kelompok bayi dengan bukti-bukti SIDS abortif atau hampir hilang di temukan dalam keadaan tidak responsif, sianotik, dan apneik, serta mendapat resusitasi dari mulut ke mulut,di temukan bahwa dalam 4 bulan pertama kehidupan bayi-bayi ini memiliki denyut jantung yang lebih cepat. Sedangkan pada kelompok bayi yang hampir hilang lainnya, peneliti lain menemukan peningkatan frekuensi pada paparan gas dengan tegangan oksigen rendah. Dan pada kelompok bayi yang hamper hilang lainnya, pemeriksaan neurologik yang rinci menemukan abnormalitas tonus otot yang konsisten.
Pada suatu kelompok bayi dengan bukti-bukti SIDS abortif atau hampir hilang di temukan dalam keadaan tidak responsif, sianotik, dan apneik, serta mendapat resusitasi dari mulut ke mulut,di temukan bahwa dalam 4 bulan pertama kehidupan bayi-bayi ini memiliki denyut jantung yang lebih cepat. Sedangkan pada kelompok bayi yang hampir hilang lainnya, peneliti lain menemukan peningkatan frekuensi pada paparan gas dengan tegangan oksigen rendah. Dan pada kelompok bayi yang hamper hilang lainnya, pemeriksaan neurologik yang rinci menemukan abnormalitas tonus otot yang konsisten.
7. Diagnosis
Semakin
banyak bukti bahwa bayi dengan resiko SIDS mempunyai cacat fisiologik sebelum
lahir. Pada neonatus dapat di temukan nilai apgar yang rendah dan abnormalitas
control respirasi, denyut jantung dan suhu tubuh, serta dapat pula mengalami
retardasi pertumbuhan pasca natal.
8. Pencegahan SIDS
a. Selalu letakkan bayi Anda dalam
posisi terlentang ketika ia sedang tidur, walaupun saat tidur siang. Posisi ini
adalah posisi yang paling aman bagi bayi yang sehat untuk mengurangi risiko
SIDS.
b.
Jangan
pernah menengkurapkan bayi secara sengaja ketika bayi tersebut belum waktunya untuk
bisa tengkurap sendiri secara alami.
c.
Gunakan
kasur atau matras yang rata dan tidak terlalu empuk. Penelitian menyimpulkan
bahwa risiko SIDS akan meningkat drastis apabila bayi diletakkan di atas kasur
yang terlalu empuk, sofa, bantalan sofa, kasur air, bulu domba atau permukaan
lembut lainnya.
d.
Jauhkan
berbagai selimut atau kain yang lembut, berbulu dan lemas serta mainan yang
diisi dengan kapuk atau kain dari sekitar tempat tidur bayi Anda. Hal ini untuk
mencegah bayi Anda terselimuti atau tertindih benda-benda tersebut.
e.
Pastikan
bahwa setiap orang yang suka mengurus bayi Anda atau tempat penitipan bayi
untuk mengetahui semua hal di atas. Ingat setiap hitungan waktu tidur
mengandung risiko SIDS.
f.
Pastikan
wajah dan kepala bayi Anda tidak tertutup oleh apapun selama dia tidur. Jauhkan
selimut dan kain penutup apapun dari hidung dan mulut bayi Anda.
g.
Pakaikan
pakaian tidur lengkap kepada bayi Anda sehingga tidak perlu lagi untuk
menggunakan selimut. Tetapi seandainya tetap diperlukan selimut sebaiknya Anda perhatikan
hal-hal berikut ini: Pastikan kaki bayi Anda berada di ujung ranjangnya,
Selimutnya tidak lebih tinggi dari dada si bayi,Ujung bawah selimut yang ke
arah kaki bayi, Anda selipkan di bawah kasur atau matras sehingga terhimpit.
h.
Jangan
biarkan siapapun merokok di sekitar bayi Anda khususnya Anda sendiri. Hentikan
kebiasaan merokok pada masa kehamilan maupun kelahiran bayi Anda dan pastikan
orang di sekitar si bayi tidak ada yang merokok.
i.
Jangan
biarkan bayi Anda kepanasan atau kegerahan selama dia tidur. Buat dia tetap
hangat tetapi jangan terlalu panas atau gerah. Kamar bayi sebaiknya berada pada
suhu yang nyaman bagi orang dewasa. Selimut yang terlalu tebal dan
berlapis-lapis bisa membuat bayi Anda terlalu kepanasan.
j.
Temani
bayi Anda saat ia tidur. Jangan pernah ditinggal-tinggal sendiri untuk waktu
yang cukup lama.
BAB III
A. KESIMPULAN
SIDS terjadi pada
bayi sehat pada saat ditidurkan tiba-tiba ditemukan meninggal beberapa jam
kemudian.
Kematian
bayi mendadak tidak terduga dan dengan alasan yang tetap tidak jelas, bahkan setelah otopsi, merupakan salah satu kematian paling utama pada tahun
pertama kehidupan setelah masa neonates.
Diantara
berbagai temuan yang telah dilaporkan pada bayi-bayi yang meninggal karena SIDS
bahwa pertambahan otot polos arteri paru-paru merupakan hal terpenting.
Kebingungan
mengenai patogenesis SIDS mungkin mencerminkan besarnya perbedaan penelitian dalam mencari abnormalitas spesifik setelah kelahiran.
Beberapa
bayi yang kemudian meninggal karena SIDS telah di pelajari sebelum meninggal.
Seorang bayi mempunyai suara tangisan yang bernada tinggi, lebih lemah dari
tangisan normal.
Semakin
banyak bukti bahwa bayi dengan resiko SIDS mempunyai cacat fisiologik sebelum
lahir.
B. SARAN
Meski SIDS ini
tidak menimbulkan gejala terlebih dahulu, maka bagi para orangtua harus merawat
bayi dan menjaga kesehatan bayinya dengan benar. Misalnya dalam cara posisi
menidurkan bayinyadan menjauhkan bayi dari asap rokok.
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, S. d. (2012). Askeb Neonatus, Bayi, dan
Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sudarti, M. (2010). Kelainan
dan Penyakit Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika.
http://makalah-asuhan-kebidanan.blogspot.com/2010/11/bayi-meninggal-mendadak.html
0 komentar:
Posting Komentar