DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, hidayah, serta
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan Pada
ibu hamil, yang berjudul “ ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN KEMBAR SIAM“
ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan
Asuhan Kebidanan pathologi pada semester IV. Semoga makalah ini bermanfaat
dapat menambah wawasan maupun pengetahuan serta dijadikan dasar dalam menuntut
ilmu bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Yogyakarta, April 2013
Penulis
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan kembar ialah kehamilan dengan
dua janin atau lebih. Kehamilan tersebut menarik perhatian wanita itu sendiri,
dokter dan masyarakat pada umumnya. Kehamilan dan persalinan membawa resiko
bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar, tetapi wanita dengan
kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila diinginkan
hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin (Winkjosastro, Ilmu Kebidanan, 1999). Sejak
ditemukannya obat-obat dan cara induksi ovulasi, maka dari laporan-laporan dari
seluruh pelosok dunia, frekuensi kehamilan kembar cenderung meningkat. Bahkan
sekarang telah ada hamil kembar lebih dari 6 janin (Mochtar, Buku Sinopsis
Obstetri Fisiologi dan Patologi, 1998).
B. RUMUSAN MASALAH
Mengacu pada latar belakang yang telah
diiuraikan diatas, maka asuhan kebidanan sangat dibutuhkan untuk mengatasi
masalah kembar siam.
C. MANFAAT PENULISAN
Makalah ini diharapkan dapat memberikan
tambahan ilmu pengetahuan dan sebagai lahan pertimbagan dalam pengembagan
asuhan pada kasus kembar siam.
D. TUJUAN PENULISAN
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada
ibu dengan kembar siam dengan mengetahui isi makalah dan dengan mendalami
menajeman kebidanan.
BAB II
1. PENGERTIAN
Kembar siam adalah keadaan anak kembar
yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar
identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam
diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup
berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin
perempuan. Istilah kembar siam berawal
dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker (1811-1874) yang lahir
di Siam (sekarang Thailand). Kasus kembar siam tertua yang tercatat adalah Mary
dan Eliza Chulkhurst dari Inggris yang lahir di tahun 1100-an. (Marmi, 2011)
2. ETIOLOGI
Banyak faktor diduga sebagai penyebab
kehamilan kembar. Selain faktor genetik, obat penyubur yang dikonsumsi dengan
tujuan agar sel telur matang secara sempurna, juga diduga ikut memicu
terjadinya bayi kembar. Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur
dan diberi obat penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa
banyak, bahkan sampai lima dan enam.
(1) Faktor-faktor yang mempengaruhi
adalah : bangsa, umur, dan paritas, sering mempengaruhi kehamilan 2 telur.
(2) Faktor obat-obat induksi ovulasi :
profertil, clomid, dan hormon gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan
dizigotik dan kembar lebih dari dua.
(3)Faktor keturunan. Faktor yang lain
belum diketahui
3. PERTUMBUHAN JANIN KEMBAR
a. Secara
garis besar, kembar dibagi menjadi dua. Monozigot, kembar yang berasal dari
satu telur dan dizigot kembar yang berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah
kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua
telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua
sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar
monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa
pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
b. Masa
pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam, 4 - 8 hari,
9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik
yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua
plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi
rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu
bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya,
perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban
dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
c. Pada
pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban,
sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu
pembelahannya kelamaan, sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam biasanya
terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari
.
d. Dari
keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama,
karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak
bisa diatur waktunya. Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa
bisa membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan
dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan.
e. Letak
dan Presentasi janin Pada umumnya janin kembar tidak besar dan cairan amnion
lebih banyak daripada biasanya, sehingga sering terjadi perubahan presentasi
dari posisi janin. Demikian pula letak janin kedua dapat berubah setelah
kelahiran bayi pertama, misalnya dari letak lintang menjadi letak sungsang.
Berbagai kombinasi letak serta presentasi dapat terjadi. Yang paling sering
ditemukan ialah kedua janin dalam letak memanjang dengan presentasi kepala,
kemudian menyusul presentasi kepala dan bokong, keduanya presentasi bokong,
presentasi kepala dan bahu, presentasi bokong dan bahu, dan yang paling jarang
keduanya presentasi bahu (Winkjosastro, Ilmu Kebidanan, 1999).
f. Pembagian
Jenis Kembar Siam Kembar siam itu sendiri yang kebanyakan berjenis kelamin
perempuan, terbagi dalam beberapa jenis kasus, yang didasari posisi pelekatan
keduanya. Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat
anggota tubuh, yaitu dada sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen
dan panggul antara enam hingga sepuluh persen. Ada beberapa jenis kembar siam:
1) Thoracopagus:
kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat dalam
kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa
operasi adalah rendah. (35-40% dari seluruh kasus).
2) Omphalopagus:
kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing tubuh memiliki
jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya memiliki
satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh
kasus).
3) Xiphopagous:
kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage.
4) Pygopagus
(iliopagus): bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus).
5) Cephalopagus:
bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini umumnya
tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak. Dikenal juga dengan
istilah janiceps (untuk dewa Janus yang bermuka dua) atau syncephalus.
6) Cephalothoracopagus:
Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini umumnya tidak bisa
bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau craniothoracopagus).
7) Craniopagus:
tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%).
8) Craniopagus
parasiticus: bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.
9) Dicephalus:
dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat lengan
(dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel,
adalah contoh kembar siam dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.
10) Ischiopagus:
kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari seluruh
kasus).
11) Ischio-omphalopagus:
Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk huruf-Y. Mereka
memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini biasanya
memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.
12) Parapagus:
Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang seringkali
dibagi. (5% dari seluruh kasus).
13) Diprosopus:
Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.
4. TANDA DAN GEJALA
Tanda pertama kembar siam adalah
sama untuk setiap kehamilan kembar: sebuah rahim yang tumbuh pesat yang lebih
besar daripada untuk satu embrio. Ibu bayi kembar mungkin juga memiliki
kelelahan berat, mual dan muntah di awal kehamilan.
5. PRESENTASI HIDUP
Sejumlah kesimpulan medis
menyebutkan, terjadi satu kasus kembar siam untuk setiap 200 ribu kelahiran.
Jadi, jika Indonesia berpenduduk 200 juta, ada peluang 1.000 kasus kembar
siam!. Dari semua kelahiran kembar siam, diyakni tak lebih dari 12 pasangan kembar
siam yang hidup di dunia. Saat dilahirkan kebanyakan kembar siam sudah dalam
keadaan meninggal, yang lahir hidup hanya sekitar 40 persen.
Dari mereka yang lahir hidup, 75 persen meninggal
pada hari-hari pertama dan hanya 25 persen yang bertahan hidup. Itu pun sering
kali disertai dengan kelainan bawaan dalam tubuhnya (incomplete conjoined
twins). Apakah itu organ pada bagian ekstoderm, yakni kulit, hidung dan
telinga, atau mesoderm yang mencakup otot, tulang dan saraf, atau bias juga
indoderm, yakni bagian organ dalam seperti hati, jantung, paru dan otak.
6. PENGOBATAN
Perawatan kembar siam sangat
bervariasi tergantung pada keadaan. Banyak orangtua membuat keputusan sulit
untuk mengakhiri kehamilan. Prognosis dan kualitas hidup membebani isu dalam
pengambilan keputusan, serta kemungkinan keberhasilan pemisahan. Jika bayi
berbagi jantung atau otak, misalnya, operasi pemisahan mungkin tidak dapat
dilakukan. Meski kehamilan kembar siam tergolong unik namun bila tidak ada
peran dari dokter anak, maka kelangsungan hidupnya tidak akan bertahan lama,
meski usia kembar siam diprediksi berlangsung singkat.
Sebenarnya, kelahiran kembar siam
sekaligus kelainannya bisa dideteksi dengan pemeriksaan USG atau ultrasonografi
dengan 3 atau 4 dimensi diusia 20 minggu.
BAB III
A. KESIMPULAN
Kembar
siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi
apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna.
Banyak
faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar. Selain faktor genetik, obat penyubur
yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna juga diduga
ikut memicu terjadinya bayi kembar siam.
Secara
garis besar, kembar dibagi menjadi dua. Monozigot, kembar yang berasal dari
satu telur dan dizigot kembar yang berasal dari dua telur.
Tanda pertama kembar siam adalah
sama untuk setiap kehamilan kembar: sebuah rahim yang tumbuh pesat yang lebih
besar daripada untuk satu embrio. Ibu bayi kembar mungkin juga memiliki
kelelahan berat, mual dan muntah di awal kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan
Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yeyeh, R. A.
(2011). Asuhan Kebidanan IV. Jakarta: Trans Info Media.
0 komentar:
Posting Komentar