Pages

Subscribe:

Kamis, 23 Mei 2013

SIDS atau Sindroma Kematian Bayi Mendadak



KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan Pada ibu hamil Patologi, yang berjudul “ ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, DAN ANAK BALITA“ ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan Asuhan Kebidanan neonatus pada semester IV. Semoga makalah ini bermanfaat  dan dapat menambah wawasan maupun pengetahuan serta dijadikan dasar dalam menuntut ilmu bagi para pembaca.
 Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.



                                                                   Yogyakarta,  April 2013

                                                                                                                   Penulis




DAFTAR ISI



 



 




BAB I

A.    LATAR BELAKANG

SIDS atau Sindroma Kematian Bayi Mendadak merupakan penyebab kematian yang paling sering ditemukan pada bayi yang berusia 2minggu sampai satu tahun. 3 dari 2000 SIDS dan hampir selalu ketika mereka sedang tidur.Kebanyakan SIDS terjadi pada usia 2-4 bulan dan terjadi diseluruh dunia. Pada kasus yang khas seorang bayi berusia 2-3 bulan yang tampak sehat, ditidurkan tanpa kecurigaan bahwa segala sesuatunya diluar keadaan yang biasa, beberapa waktu kemudian bayi ditemukan meninggal, dan outopsi konvensional gagal menemukan penyebab kematian. Telah diungkapkan bahwa bayi tampak sehat sebelum meniggal, tetapi riwayat perinatal yang lebih rinci serta pemeriksaan intensif fungsi kardiorespiratorik dan neorologik menghasilkan bukti-bukti bahwa anak tidak berada dalam keadaan yang normal sebelumnya.

B.     RUMUSAN MASALAH

Mengacu pada latar belakang yang telah diiuraikan diatas, maka asuhan kebidanan sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah neonatus dan penanganannya.

C.    TUJUAN PENULISAN

Makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan sebagai lahan pertimbagan dalam pengembagan asuhan pada kasus Sindrom Kematian Bayi Mendadak.

D.    MANFAAT PENULISAN

Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bayi dengan Sindrom Kematian Bayi Mendadak  dengan mengetahui isi makalah dan dengan mendalami menajeman kebidanan.


E.        

BAB II

1.      Pengertian

SIDS terjadi pada bayi sehat pada saat ditidurkan tiba-tiba ditemukan meninggal beberapa jam kemudian. SIDS terjadi kurang lebih 4 dari 1000 kelahiran hidup, insidens puncak dari SIDS pada bayi usia 2 minggu dan 1 tahun. (Fauziah, 2012)
Kematian bayi mendadak tidak terduga dan dengan alasan yang tetap tidak jelas, bahkan setelah otopsi, merupakan salah satu kematian paling utama pada tahun pertama kehidupan setelah masa neonatus. Peristiwa ini menggambarkan sindroma bayi mati mendadak (SIDS =sudden infant death syndrome). Pada kasus yang khas seorang bayi rusia 2-3 bulan yang tampak sehat, di tidurkan tanpa kecurigaan bahwa segala sesuatunya di luar keadaan yang biasa. beberapa waktu kemudian bayi di temukan meninggal, dan otopsi konvensional gagal menemukan penyebab kematian. Telah di ungkapkan bahwa bayi tampak sehat sebelum meninggal, tetapi riwayat perinatal yang lebih rinci serta pemeriksaan intensif fungsi kardiorespiratorik dan neurologik menghasilkan bukti-bukti bahwa anak tidak berada dalam keadaan yang normal sebelumnya.

2.      Patologi

Diantara berbagai temuan yang telah dilaporkan pada bayi-bayi yang meninggal karena SIDS bahwa pertambahan otot polos arteri paru-paru merupakan hal terpenting. Keadaan ini tidak saja melibatkan dinding muscular arteri pulmonalis yang besar, tetapi meluas ke pembuluh-pembuluh kecil didekat alveoli. Temuan ini dianggap sebagai bukti tidak langsung bahwa bayi-bayi dengan SIDS mengalami hipoksia kronik yang menetap. Walawpun demikian, tidak ditemukan bukti langsung hipoksia ini. Banyak korban SIDS mengalami retardasi pertumbuhan fisik pascanatal.

3.      Patogenesis

Kebingungan mengenai patogenesis SIDS mungkin mencerminkan besarnya perbedaan penelitian dalam mencari abnormalitas spesifik setelah kelahiran. Lebih lanjut, SIDS tampaknya mempunyai beberapa etiologi dan beberapa kondisi langka yang dapat berwujud seperti SIDS. Misalnya, apnea saat tidur yang memanjang pada masa bayi yang telah diasosiasikan dengan suatu lesi desak ruang (astrositoma lobus temporalis kiri), anomaly SSP congenital (tidak ada korpus kalosum), dan dengan disfungsi neuromuscular yang menyertai botulismus infantil. Kematian mendadak juga telah disebabkan cincin vascular, biasanya didahului oleh tanda  tanda obstruksi saluran nafas atas.

4.      Factor-faktor yang mungkin menyebabkan bayi mati mendadak

Jeda pernafasan karena Apnea dan sianosis yang lama selama tidur telah diobservasi pada dua bayi yang kemudian dianggap meninggal karena SIDS dan telah diamati pula adanya obstruksi saluran nafas bagian atas dengan jeda pernafasan serta bradikardia yang lama pada bayi-bayi dengan SIDS abortif. Walaupun demikian masih belum pasti apakah apnea sentral atau apnea obstruktif yang lebih penting daalam terjadinya SIDS
Cacat batang otak karena sedikitnya 2 kepingan bukti telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi dengan SIDS memiliki abnormalitas pada susunan saraf pusat.
Fungsi saluran nafas atas yang abnormal, berdasarkan pada perkembangan dan anatomi, maka bayi yang muda dianggap beresiko tinggi terhadap saluran pernafasan bagian atas, apakah keadaan ini terjadi pada SIDS masih belum di ketahui.
Reflek saluran nafas yang hiperreaktif karena masuknya sejumlah cairan ke dalam laring dapat merangsang timbulnya reflek ini dan di duga menimblkan apnea, maka di berikan perhatian yang cukup besar akan kemungkinan reflek gasoesofagus dan aspirasi sebagai mekanisme primer terjadinya SIDS pada beberapa bayi.
Abnormalitas jantung, beberapa ahli mengajukan adanya ketidakstabilan pada jantung muda, tetapi tidak mendapatkan bukti yang meyakinkan saa ini untuk menunjukan bahwa aritmia jantung memainkan perana pada SIDS.

5.      Temuan-temuan pada bayi yang kemudian meninggal dunia

Beberapa bayi yang kemudian meninggal karena SIDS telah di pelajari sebelum meninggal. Seorang bayi mempunyai suara tangisan yang bernada tinggi, lebih lemah dari tangisan normal. Yang lain mengalami takikardia dengan variasi dari denyut ke denyut yang kurang normal. Bayi yang lain lagi memperlihatkan frekuensi pernafasan serta penurunan insiden apnea. Dan yang terakhir, seorang bayi labilitas yang lebih tinggi dari normal serta stabilisasi denyut jantung yang lebih buruk.

6.      Temuan-temuan pada bayi dengan risiko tinggi SIDS

Saudara sekandung dari bayi dengan SIDS menurut peneliti :
°         Sekelompok bayi yang merupakan saudara kandung dari bayi-bayi dengan SIDS di jumpai dengan insiden yang meninggi, serta dengan pernafasan periodic yang lebih lama pada saat tidur bila di bandingkan kelompok control atau bayi normal.
°         Peningkatan frekuensi pernafasan dan penurunan insidens jeda pernafasan selama tidur diantara saudara sekandungbayi-bayi dengan SIDS; sampai jeda yang panjang ( lebih dari sepuluh detik ), kelompok terakhir ini tidak dapat dibedakan dari bayi-bayi yang normal.
Bayi-bayi dengan SIDS abortif atau hampir hilang :
Pada suatu kelompok bayi dengan bukti-bukti SIDS abortif atau hamp
ir hilang di temukan dalam keadaan tidak responsif, sianotik, dan apneik, serta mendapat resusitasi dari mulut ke mulut,di temukan bahwa dalam 4 bulan pertama kehidupan bayi-bayi ini memiliki denyut jantung yang lebih cepat. Sedangkan pada kelompok bayi yang hampir hilang lainnya, peneliti lain menemukan peningkatan frekuensi pada paparan gas dengan tegangan oksigen rendah. Dan pada kelompok bayi yang hamper hilang lainnya, pemeriksaan neurologik yang rinci menemukan abnormalitas tonus otot yang konsisten.

7.      Diagnosis

Semakin banyak bukti bahwa bayi dengan resiko SIDS mempunyai cacat fisiologik sebelum lahir. Pada neonatus dapat di temukan nilai apgar yang rendah dan abnormalitas control respirasi, denyut jantung dan suhu tubuh, serta dapat pula mengalami retardasi pertumbuhan pasca natal.

8.      Pencegahan SIDS

a.       Selalu letakkan bayi Anda dalam posisi terlentang ketika ia sedang tidur, walaupun saat tidur siang. Posisi ini adalah posisi yang paling aman bagi bayi yang sehat untuk mengurangi risiko SIDS.
b.      Jangan pernah menengkurapkan bayi secara sengaja ketika bayi tersebut belum waktunya untuk bisa tengkurap sendiri secara alami.
c.       Gunakan kasur atau matras yang rata dan tidak terlalu empuk. Penelitian menyimpulkan bahwa risiko SIDS akan meningkat drastis apabila bayi diletakkan di atas kasur yang terlalu empuk, sofa, bantalan sofa, kasur air, bulu domba atau permukaan lembut lainnya.
d.      Jauhkan berbagai selimut atau kain yang lembut, berbulu dan lemas serta mainan yang diisi dengan kapuk atau kain dari sekitar tempat tidur bayi Anda. Hal ini untuk mencegah bayi Anda terselimuti atau tertindih benda-benda tersebut.
e.       Pastikan bahwa setiap orang yang suka mengurus bayi Anda atau tempat penitipan bayi untuk mengetahui semua hal di atas. Ingat setiap hitungan waktu tidur mengandung risiko SIDS.
f.       Pastikan wajah dan kepala bayi Anda tidak tertutup oleh apapun selama dia tidur. Jauhkan selimut dan kain penutup apapun dari hidung dan mulut bayi Anda.
g.      Pakaikan pakaian tidur lengkap kepada bayi Anda sehingga tidak perlu lagi untuk menggunakan selimut. Tetapi seandainya tetap diperlukan selimut sebaiknya Anda perhatikan hal-hal berikut ini: Pastikan kaki bayi Anda berada di ujung ranjangnya, Selimutnya tidak lebih tinggi dari dada si bayi,Ujung bawah selimut yang ke arah kaki bayi, Anda selipkan di bawah kasur atau matras sehingga terhimpit.
h.      Jangan biarkan siapapun merokok di sekitar bayi Anda khususnya Anda sendiri. Hentikan kebiasaan merokok pada masa kehamilan maupun kelahiran bayi Anda dan pastikan orang di sekitar si bayi tidak ada yang merokok.
i.        Jangan biarkan bayi Anda kepanasan atau kegerahan selama dia tidur. Buat dia tetap hangat tetapi jangan terlalu panas atau gerah. Kamar bayi sebaiknya berada pada suhu yang nyaman bagi orang dewasa. Selimut yang terlalu tebal dan berlapis-lapis bisa membuat bayi Anda terlalu kepanasan.
j.        Temani bayi Anda saat ia tidur. Jangan pernah ditinggal-tinggal sendiri untuk waktu yang cukup lama.




BAB III

A.    KESIMPULAN

SIDS terjadi pada bayi sehat pada saat ditidurkan tiba-tiba ditemukan meninggal beberapa jam kemudian.
Kematian bayi mendadak tidak terduga dan dengan alasan yang tetap tidak jelas, bahkan setelah otopsi, merupakan salah satu kematian paling utama pada tahun pertama kehidupan setelah masa neonates.
Diantara berbagai temuan yang telah dilaporkan pada bayi-bayi yang meninggal karena SIDS bahwa pertambahan otot polos arteri paru-paru merupakan hal terpenting.
Kebingungan mengenai patogenesis SIDS mungkin mencerminkan besarnya perbedaan penelitian dalam mencari abnormalitas spesifik setelah kelahiran.
Beberapa bayi yang kemudian meninggal karena SIDS telah di pelajari sebelum meninggal. Seorang bayi mempunyai suara tangisan yang bernada tinggi, lebih lemah dari tangisan normal.
Semakin banyak bukti bahwa bayi dengan resiko SIDS mempunyai cacat fisiologik sebelum lahir.

B.     SARAN

Meski SIDS ini tidak menimbulkan gejala terlebih dahulu, maka bagi para orangtua harus merawat bayi dan menjaga kesehatan bayinya dengan benar. Misalnya dalam cara posisi menidurkan bayinyadan menjauhkan bayi dari asap rokok.

DAFTAR PUSTAKA

Fauziah, S. d. (2012). Askeb Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sudarti, M. (2010). Kelainan dan Penyakit Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika.
 http://makalah-asuhan-kebidanan.blogspot.com/2010/11/bayi-meninggal-mendadak.html


 


0 komentar:

Posting Komentar